Jumat, 30 Oktober 2020

tetap eksis dengan daster

 

Kenapa emak-emak Berdaster Nggak Perlu Minder. Udah sekeren ini lo~

“Eh, si A yang dulu hits apa kabar sekarang? Denger-denger udah jadi ibu-ibu dasteran ya?”

“Lah, emang apa yang salah dengan dasteran?”

 Semoga pembicaraan fiktif di atas dapat jadi tidak banyak gambaran, bagaimana banyak sekali orang memandang daster sebagai kostum atau seragam emak-emak yang citranya dulu agak kuno dan ingin negatif. Jika dulu seseorang dinilai hits namun tiba-tiba tampil berdaster diperbanyak momong anak, akui saja pasti akan banyak yang memandang tersebut sebagai penurunan kasta. Padahal nih, serius deh. Apakah terdapat yang salah dengan emak plus daster?

Sebagai ibu-ibu zaman now, nampaknya daster nggak dapat lagi di anggap sebagai sesuatu yang ndeso, kuno, lagipula lusuh. Pasalnya, daster kini sudah kian bervariasi modelnya. Belum lagi pemakainya telah nggak terbatas lagi pada ibu bekerja di rumah. Tanpa mendiskreditkan ibu lokasi tinggal tangga yang mengabdikan diri hidupnya dengan bekerja di rumah, Hipwee Young Mom kali ini mau menyuruh ibu-ibu sekalian guna bangga dengan seragam dasternya, dengan semua citra yang melekat di busana khas emak-emak ini. Di balik kesannya yang ‘lusuh’, ada tidak sedikit kok urusan positif yang dapat kamu lihat dari suatu daster.

Tulisan yang mungkin tidak cukup penting ini didedikasikan untuk para ibu berdaster dan kamu-kamu semua bujangan yang sebuah hari nanti tentu mungkin akan jadi ibu-ibu berdaster garis keras. Hidup daster!

 

Makna Daster

 Belakangan ini siapa sih yang enggak kenal dengan daster , dari remaja bahkan hingga nenek-nenek tentu mengenal dan mempunyai fashion item ...